Guru merupakan satu-satunya sumber pengetahuan pada zaman dahulu yang hanya bermodalkan papan tulis hitam dan kapur. Pada masa sekarang inilah siswa-siswi pada zaman generasi alpha yang lahir dan tumbuh berkembang pesat dengan adanya pesona teknologi digital yang canggih nan menawan.
Ada beberapa kompetensi guru yang tertuang pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru diambil dari website internet (https://jdih.kemdikbud.go.id/detail_peraturan?main=480).
Adapun kompetensi guru meliputi pedadogik literasi, kepribadian, profesional, dan sosial. Keempat kompetensi guru inilah yang harus terintegrasi pada kinerja guru itu sendiri untuk menghasilkan anak-anak didik generasi alpha yang hebat. Guru merupakan profesi yang amat sungguh mulia dan untuk menjadi seorang guru tidak bisa main-main karena sedang mendesain rencana masa depuntuk dirinya sendiri maupun orang lain sehingga akan lahirlah generasi peradaban baru yang sekarang kita dengar dan sebut dengan generasi alpha.
Siswa-siswi sekarang sudah masuk dengan generasi alpha yang memiliki karakteritsik rasa ingin tahu yang tinggi dan sangat dekat sekali dengan teknologi media sosial dan gadget. Media sosial menjadi hal dunia baru untuk menyalurkan berbagai ekspresi dirinya, ruang kebebasan dalam mencari uang dan ketenaran atau kepopuleran. Banyak generasi aplha yang beranggapan bahwa tidak perlu belajar tinggi-tinggi dari pembuatan konten ala seorang artis youtuber sudah menjadi sangat populer di kalangan generasi alpha itu sendiri. Bagi generasi alpha, kepopuleran, uang, dan ruang kebebasan lebih penting daripada menuntut ilmu pendidikan itu sendiri.
Untuk menjadi guru yang relevan mendukung generasi alpha adalah: guru harus bisa mengoperasikan berbagai perangkat teknologi, guru pun juga bisa menjadi penyihir pembelajaran menjadi petualangan yang seru dengan menjelajahi situs internet yang ditawarkan supaya pembelajaran tidak gampang menjadi bosan di mata siswa-siswi generasi alpha itu sendiri, guru juga merupakan pelatih handal supaya siswa-siswi dapat berpikir kritis, guru juga dapat menjadi seorang motivator sehingga guru yang piawai berbicara pun dapat membangkitkan semangat belajar siswa-siswinya.
Pada zaman generasi alpha ini guru juga bisa berkemampuan literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya. Literasi adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi untuk meyelesaikan masalah agar dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat. Kompetensi literasi inilah kemampuan guru untuk mendampingin siswa-siswinya dalam mengakses, menggunakan, menafsirkan, dan menginformasikan komunikasi ide melalui berbagai teks dengan karakteristik yang dibutuhakan oleh siswa-siswi generasi alpha itu sendiri.
Pada zaman sekarang ada juga lho les tempat bimbingan belajar (bimbel) membaca, menulis, dan berhitung subjek matematika yang tepat bagi generasi alpha yaitu Kumon. Kumon didirikan oleh Toru Kumon. Siapa sih Toru Kumon? Toru Kumon adalah orang Jepang yang mendirikan les tempat bimbingan belajar (bimbel) kelas subjek matematika untuk mengembangkan kemampuan setiap siswa semaksimal mungkin dengan memberikan pembelajaran yang tepat sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Siswa-siswi yang belajar pada Kumon ada yang menggunakan kertas lembaran kerja atau worksheet dan ada yang menggunakan tablet IPAD yang bernama Kumon Connect. Kumon Connect merupakan cara terbaru belajar Kumon secara digital yang bertujuan untuk menjalin kedekatan siswa-siswi, orang tua, dan guru Kumon itu sendiri. melalui komunikasi yang intens serta hubungan personal yang erat.
Kumon Connect adalah program belajar mandiri untuk menumbuhkan rasa percaya diri, kemampuan belajar untuk memkasimalkan potensinya masing-masing. Pada Kumon Connect, semua yang dibutuhkan siswa-siswi untuk belajar ada di perangkat tablet mereka masing-masing. Siswa-siswi Kumon menulis di perangkat tablet dengan stylus pen. Guru Kumon pun dapat memantau dengan memberikan masukan atau feedback untuk memotivasi atau mendukung sarana prasarana yang dibutuhkan siswa-siswi Kumon itu sendiri. Orang tua pun juga dapat meninjau catatan belajar anak-anaknya kapan saja dan dimana saja yang terhubung dengan guru Kumon itu sendiri untuk mendukung proses belajar anak-anak mereka.
Guru merupakan guru penggerak termasuk guru Kumon yang membimbing siswa-siswi Kumon adalah pahlawan literasi tanpa tanda jasa pada zaman generasi alpha karena guru Kumonlah yang mengajari siswa-siswi Kumon dengan Kumon Connect. Guru merupakan seseorang yang terus belajar membentuk generasi baru, mengembangkan diri pribadi siswa-siswi Kumon, serta guru juga dapat menciptakan generasi yang cerdas, kreatif, dan siap menghadapi jawaban tantangan zaman sehingga tempat les Kumon tempat bimbel membaca, menulis, berhitung menjadi lebih asyik.



